Rasanya tidak aneh kalau setiap anak remaja saat ini sudah mengenal arti kata berpacaran, karena anak SD saja sudah mengerti dan bahkan sudah ada yang coba-coba "nyebur". Tidak ada yang salah, juga tidak ada yang bisa melarangnya. Bahkan, Alkitab sendiri tidak gamblang membahas hal pacaran ini, karena di zaman dulu, Alkitab cuma menjabarkan kisah cinta yang langsung jadi alias menikah tanpa perosesi pacara. Benar atau tidak sih berpacaran?
Kalau kamu sedang menjalani proses pacaran, atau yang baru saja akan melakukannya, coba deh pertimbangkan beberapa hal berikut.
1.Mengerti Arti Dan Tujuan Berpacaran
Berpacaran, sebenarnya adalah masa dimana kita melakukan pendekatan sebelum menikah. Ini sudah termasuk tahap serius dan bukan sekedar mencoba-coba. Tahap memilih siapa orang yang cocok adalah pada masa kita bersahabat dengan banyak orang. Pacaran bukan untuk "Having Fun" (Bersenang-Senang). Jadi, untuk kamu yang masih muda, ada baiknya kamu bertanya kepada diri sendiri, apakah kamu siap menikah? Untuk apakah kamu mengambil komitmen bersama seseorang di usia yang muda ini? Jangan jadikan pacaran hanya untuk kebanggan di depan teman-teman, pelarian karena kurang kasih dari orang tuamu, atau hanya untuk pergi bersenang-senang.
2.Perhitungkan Segala Sesuatu
Siapa bilang berpacaran tidak kenal untung ruginya? Untuk beberapa hal, pacaran memang terlihat asyik, karena kamu bisa bergandengan tangan dengan seseorang yang kau "SUKA", di mall atau sambul nonton film di bioskop,dll. Namun, ada baiknya kamu tidak meremehkan hal yang lainnya. Pacaran di masa sekolah dapat mengganggu aktifitasmu.
Belum lagi kalau kamu sedang bertengkar hebat di masa ujian berlangsung, yang pasti akan membuatmu susah konsentrasi. Perhitungkan juga keuangan yang ada, kecuali kalau kamu sudah berkerja. Pemborosan terbesar adalah pada saat kamu berpacaran tanpa tujuan dan hanya untuk bersenang-senang saja, padahal uang yang kamu pakai itu dari orangtuamu. Lebih baik tabung uangmu supaya lebih hemat.
3.Bahaya Lain Dalam Pacaran
Usia matang untuk memulai berpacaran adalah minimal umur 21 tahun. Karena menurut survei, pada usia tersebut kemampuan seseorang untuk menyelesaikan konflik sudah cukup. Siap pacaran berari juga untuk disakiti, begitu kata orang. Ini benar, sebab konflik akan selalu terjadi. Bila konflik tidak terselesaikan maka akan berakhir dengan tangisan dan sakit hati. Belum lagi dapaet terjadinya seks bebas saat berpacaran. Menurut beberapa media cetak, saat ini ada 40 orang dari 100 orang anak gadis yang sudah pernah melakukan hubungan seks dengan pasangan mereka. Kehamilan saat berpacaran juga banyak terjadi di kalangan anak remaja.
4.Pasangan Tidak Seiman
Sepertinya ini mulai jadi trend anak remaja dalam memilih pacar. Padahal udah jelas-jelas firman Tuhan bilang agar kita jangan memilih pasangan yang tidak seiman. Jangan jadikan masa pacaran sebagai misi misionaris atau penginjilan. Kalau kamu memang mau, tunggulah sampai orang itu benar-benar mengenal Tuhan. Dampaknya Sangat Panjang dan buruk, bahkan bisa membuat rohanimu menjauh dari Tuhan. Saat ini, biarkan Tuhan persiapakn kedewasaanmu. Ambil keputusan untuk pacaran bila memang waktunya sudah punya target untuk segera menikah.
Nah. . .sekarang kembali kepada orangnya sendiri bagaimana memandang pacaran itu!
Apakah baik atau tidaknya tergantung kita yang meyakininya.
Kemudian apa pendapat kalian sendiri tentang pacaran itu?????
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pacaran di zaman sekarang sudah menjadi hal yang lumrah. so, ambil segi positifnya ajha ya. ..
BalasHapus